"Hindarilah debu, karena darinyalah timbulnya penyakit asma."
Al-Albani berkata, "saya tidak mengetahui sumber hadits yang disebutkan oleh Ibnu Atsir dalam kitab an-Nihayah pada maddah nasama tersebut seraya mengatakannya sebagai hadits. Namun, saya tidak mendapati ia menyebutkan sumber aslinya secara marfu' (sampai sanadnya pada Rasulullah SAW)."
Ibnu Sa'ad dalam Thabaqat al-Kubra VIII/198 meriwayatkan bahwa Abdullah bin Shaleh al-Mashri berkata, dari Harmalah bin Imran apa yang diceritakan kepada mereka oleh Ibnu Sindir pengikut (budak) Rasulullah SAW. Ia berkata, "Suatu saat datanglah Amr bin al-Ash sedangkan Ibnu Sindir telah bersama sekelompok orang. Tiba-tiba orang yang bergerombol bermain-main menebarkan debu ke udara. Amr kemudian mengeluarkan imamah (surban) nya seraya menutupi hidungnya dan berkata, 'hati-hatilah kalian terhadap debu karena itu merupakan suatu yang paling gampang masuknya dan paling sulit keluarnya. Bila debu telah masuk menembus paru-paru, maka timbullah penyakit asma."
Jadi, di samping riwayat tersebut mauquf (terhenti sampai kepada shahabat), juga sanadnya tidak shahih. Alasannya :
- Ibnu Sa'ad hanya menyandarkan riwayat tersebut tanpa menyebutkan kaitan antara dia dengan Abdullah bin Shaleh,
- Ibnu Shaleh itu lemah. Hal ini dinyatakan oleh Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah,
- Kaitan antara Harmalah dengan Ibnu Sindir tidak dijelaskan, karena itu dikategorikan sebagai majhul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar