"beramallah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok."
Sekalipun riwayat di atas sangat masyhur dan hampir setiap orang mengutipnya, tetapi sanadnya tidak ada yang marfu'. Bahkan syaikh Abdul Karim al-Amri tidak mencantumkannya dalam kitabnya al-Jaddul-Hatsis fi Bayanni ma laysa bi Hadits.
Al-Albani berkata, "saya telah mendapatkan sumber dengan sanad yang mauquf (pada shahabat) yaitu yang diriwayatkan oleh Ibnu Qutaibah dalam kitab Gharibul-Hadits I/46, dengan matan "ihrits lidunyaaka..." dan seterusnya. Juga saya dapatkan dalam riwayat Ibnu Mubarak pada kitab az-Zuhud II/28 dengan sanad lain yang juga mauquf dan munqathi' (tidak bersambung)."
Ringkasnya, riwayat hadits tersebut dha'if karena adanya dua penyakit dalam sanadnya. Pertama, majhulnya (asingnya) maula (budak/pengikut) Umar bin Abdul Aziz sebagai salah satu perawi sanadnya. Kedua, dha'ifnya pencatat bagi Laits yang bernama Abdullah bin Shaleh, yang juga merupakan perawi sanad dalam riwayat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar